Rabu, 06 Maret 2013

Membuat Hidangan Anak menjadi Lebih Menarik

Membuat Hidangan Anak menjadi Lebih Menarik

http://kulinologi.biz/images/november/53.jpghttp://kulinologi.biz/images/november/54.jpg
Sudah menjadi rahasia umum, jika bagi sebagian anak, makan menjadi rutinitas yang menyebalkan. Apalagi jika menu yang ditawarkan tidak menarik selera meraka. Atau mungkin kita sering melihat anak-anak enggan mengunyah makanan, di mana makanan yang sudah berada dalam mulut hanya di emut.
Fenomena tersebut tentu tidak asing lagi bagi banyak orang tua, dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang lebih tinggi. Hal ini menjadi tantangan bagi para orang tua untuk menyiapkan makanan yang mengundang minat dan selera anak.
Salah satu cara yang bisa ditempuh sejak dini adalah dengan melatih anak makan sendiri. Pengenalan menu pada anak, sebaiknya dilakukan secara bertahap. Mulailah untuk memperkenalkan makanan yang bertekstur paling halus hingga kasar. Mulai dari lauk yang paling sederhana, hingga yang paling komplit susunan menunya. Untuk melatih anak belajar makan sendiri, selipkan pemberian menu dengan bentuk finger food, yakni istilah yang diberikan kepada makanan yang dapat dipegang oleh tangan atau jari jemari bayi. Misalnya jenis makanan kudapan atau camilan (snack) seperti potongan buah, sayuran, keju, biskuit, dan lainnya.
Dengan finger food, si kecil dapat bereksplorasi dengan cita rasa. Tidak hanya itu, dengan menjumput makanannya sendiri, keterampilan motorik halus bayi juga jadi terlatih, serta merangsang pertumbuhan gigi dengan baik.
Kesulitan makan pada anak merupakan masalah klasik. Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut antara lain 1) tahapan pengenalan MPASI tidak dilakukan secara baik dan benar, 2) kurang bervariasinya menu yang diberikan, 3) terlalu cepat memperkenalkan bahan tambahan penguat rasa, 4) suasana makan yang kurang mendukung, dan 5) orang tua terjebak pada faktor enak tanpa memperhatikan faktor gizi. Selain itu, hindari masa picky eater, yaitu kebiasaan pilih-pilih makanan yang biasanya muncul pada usia pra sekolah. Biasanya, kebiasaan ini merupakan tiruan dari prilaku orang tuanya. Untuk mengatasi hal tersebut beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah 1) sajikan makanan secara lebih kreatif, 2) gunakan peralatan atau piranti yang menarik bagi anak, 3) jelaskan secara sederhana pantingnya makanan bergizi, 4) temani anak pada saat makan dan ciptakan kondisi nyaman, 5) serta variasikan makanan, baik dari segi bahan, rasa, dan cara penyajian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar